PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA)

Resmikan Pabrik Solder Ramah Lingkungan Pertama Indonesia di Batam

PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA), anak perusahaan PT Arsari Tambang, hari ini meresmikan pabrik solder pertamanya di Kawasan Industri Tunas Prima, Batam, Kepulauan Riau

Batam, intuisi.net – PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA), anak perusahaan PT Arsari Tambang, hari ini meresmikan pabrik solder pertamanya di Kawasan Industri Tunas Prima, Batam, Kepulauan Riau. Peresmian ini menandai langkah penting dalam mendukung program hilirisasi mineral nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pelaku utama dalam rantai pasok produk berbasis timah di pasar global.  Keunggulan ProdukPabrik PT STANIA yang berdiri di atas lahan seluas 6.500 m² ini dirancang untuk memproduksi solder bar dengan kapasitas awal 2.000 ton per tahun, dengan rencana ekspansi ke depan untuk memproduksi solder wire, powder, dan paste hingga mencapai total kapasitas 16.000 ton per tahun.

Produk solder PT STANIA memiliki sejumlah keunggulan:

Ramah Lingkungan: Seluruh operasional pabrik menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan milik PLN yang tersertifikasi Renewable Energy Certificate (REC), menjadikan fasilitas ini bebas emisi karbon. Desain bangunan juga mengoptimalkan efisiensi energi dengan atap transparan untuk memaksimalkan pencahayaan alami, mengurangi penggunaan listrik.

Standar Internasional: Produksi solder menerapkan standar ISO 9001 (manajemen mutu), ISO 14001 (manajemen lingkungan), ISO 50001 (manajemen energi), dan ISO 45001 (kesehatan dan keselamatan kerja), memastikan kualitas produk yang kompetitif di pasar global.

Hilirisasi Timah: Produk ini mendukung hilirisasi mineral dengan meningkatkan nilai tambah timah domestik, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah ke negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa, dan Tiongkok.

Kolaborasi Global: PT STANIA telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Volex, penyedia solusi konektivitas listrik dan elektronik global, untuk rantai pasok solder bagi produk ekspor, memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.

Nilai Investasi

Meskipun nilai investasi pasti untuk pembangunan pabrik ini tidak disebutkan secara spesifik dalam sumber yang tersedia, PT STANIA menargetkan pendapatan sebesar Rp1,2 triliun dari operasional awal, dengan potensi mencapai Rp1 triliun lebih lanjut seiring ekspansi produksi. Investasi ini mencakup pembangunan fasilitas berteknologi tinggi, infrastruktur ramah lingkungan, dan sistem produksi berstandar internasional. Lokasi strategis di Batam, yang didukung oleh kebijakan Free Trade Zone (FTZ) dan Special Economic Zone (SEZ), memberikan insentif seperti pembebasan PPN, PPnBM, serta bea masuk dan keluar, yang turut mendorong efisiensi investasi.

Penyerapan Tenaga Kerja

Pabrik PT STANIA di Batam diharapkan menciptakan peluang kerja baru, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun data spesifik mengenai jumlah tenaga kerja yang diserap belum dirinci, konteks investasi di Batam menunjukkan potensi signifikan. Sebagai perbandingan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam seperti Nongsa Digital Park telah menyerap 1.395 tenaga kerja, dan Batam Aero Technic diproyeksikan mempekerjakan hingga 9.976 pekerja pada 2025. Dengan skala operasional dan target produksi PT STANIA, diperkirakan ratusan hingga ribuan tenaga kerja lokal akan terserap, terutama di sektor manufaktur dan pendukung operasional.

Dukungan Pemerintah dan Dampak Ekonomi

Walikota Batam, Amsakar Achmad, menyambut baik kehadiran PT STANIA sebagai bagian dari transformasi industri di wilayah tersebut. “Investasi ini tidak hanya membawa teknologi dan inovasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi ekonomi daerah secara signifikan,” ujarnya. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi RI, Todotua Pasaribu, menambahkan bahwa pabrik ini menjadi bukti kolaborasi sektor swasta dengan visi besar pemerintah untuk hilirisasi, menciptakan nilai tambah, dan memperkuat daya saing industri nasional.

PT STANIA juga menjalin kerja sama domestik dengan PT Freeport Indonesia, memperkuat rantai pasok dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Dengan lokasi strategis di Batam, yang berada di jalur perdagangan internasional Selat Malaka dan hanya 20 km dari Singapura, PT STANIA siap menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi solder berkualitas tinggi di Asia Tenggara.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *