Kisi-Kisi Tren Startup Masa Kini

Pemuda RI di Forbes 30 Under 30 Asia 2025

Salah Satu Perkembangan Startup di Sektor Climate Tech: Inovasi untuk Masa Depan Lebih Hijau

Jakarta, intuisi.net – Majalah bisnis dan finansial ternama asal Amerika Serikat, Forbes, kembali merilis daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2025, yang menyoroti 300 wirausahawan, pemimpin, dan inovator muda berusia di bawah 30 tahun dari kawasan Asia-Pasifik. Tahun ini, Indonesia menorehkan prestasi gemilang dengan 25 pemuda-pemudi berbakat yang berhasil masuk daftar bergengsi ini, khususnya di sektor startup teknologi, edutech, fintech, dan dampak sosial. Keberhasilan mereka mencerminkan tren startup masa kini yang mengedepankan inovasi, teknologi, dan dampak positif bagi masyarakat.

Tren Startup: Teknologi, AI, dan Dampak Sosial

Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2025 menunjukkan bahwa startup berbasis teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan solusi berorientasi dampak sosial menjadi fokus utama para pengusaha muda Indonesia. Berikut adalah beberapa nama dan startup mereka yang menjadi sorotan:Nathan Gunawan (27), CEO dan Co-Founder Pallav Technologies

Nathan memimpin Pallav Technologies, startup pemeringkat kredit berbasis AI yang berbasis di Jakarta. Perusahaan ini membantu lembaga keuangan menemukan peminjam dengan menganalisis lebih banyak titik data dibandingkan metode tradisional, menggunakan AI dan pembelajaran mesin. Pallav telah bermitra dengan perusahaan besar seperti Traveloka dan Atome, serta memperluas layanan penagihan pinjaman ke Indonesia dan India.

Alim Anggono, Wildan Fahmi Gunawan, dan Zaky Muhammad Syah (26), Co-Founders Dibimbing

Ketiga pemuda ini mendirikan Dibimbing.id, platform edutech yang didirikan pada 2020. Dibimbing menawarkan kursus daring di bidang ilmu data, pengembangan web, keamanan siber, dan pemasaran digital. Dengan model pembelajaran berbasis video dan pelatihan intensif, startup ini membantu ribuan pengguna mempersiapkan karier di era digital. Dibimbing juga telah menerima pendanaan dari Init6, perusahaan modal ventura yang didirikan oleh para pendiri Bukalapak.

Laura Lukito, Co-Founder ArkoPay

Laura mendirikan ArkoPay, sebuah startup fintech yang mendukung bisnis konstruksi skala kecil dan menengah di Indonesia untuk mengelola arus kas, pembayaran tenaga kerja, dan inventaris material. Pada Maret 2024, ArkoPay berhasil mendapatkan pendanaan sebesar S$405.000 dari program The Big Spark di Singapura, menunjukkan potensi besar dalam mendukung sektor konstruksi.

Benjamin M.A. (Iben Ma), Founder Sambal Bakar Indonesia

Benjamin, yang dikenal sebagai Iben Ma, adalah influencer media sosial yang mendirikan jaringan restoran Sambal Bakar Indonesia pada 2022. Berkat kampanye viral di TikTok dengan tagar #IbenBikinRestoran yang mencapai lebih dari 100 juta penayangan, restoran ini telah berkembang menjadi 26 gerai di berbagai kota besar di Indonesia. Benjamin juga meluncurkan merek makanan kaleng siap saji, Sambak Saji, yang semakin memperluas jangkauan bisnisnya.

Faldo Arsanda, Founder Loluna

Mantan bankir investasi ini mendirikan Loluna, merek perawatan kulit bayi yang menawarkan produk dermatologis bebas paraben dan alkohol dengan harga terjangkau. Loluna menonjol di pasar dengan fokus pada kualitas premium dan keberlanjutan, menarik perhatian konsumen yang peduli pada produk ramah lingkungan.

Tren Startup Masa Kini: Inovasi Berbasis Teknologi dan Keberlanjutan

Keberhasilan para pemuda ini memperlihatkan beberapa tren utama dalam ekosistem startup Indonesia:  Penggunaan AI dan Teknologi Canggih: Startup seperti Pallav Technologies dan McEasy (dipimpin oleh Grady Kusmulyadi, Chief Product Officer) memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan, seperti integrasi teknologi kamera AI untuk manajemen armada dan logistik.

Edutech untuk Masa Depan: Dibimbing mencerminkan meningkatnya permintaan akan pendidikan digital yang relevan dengan kebutuhan industri modern, seperti ilmu data dan keamanan siber.

Fintech untuk Inklusi Keuangan: ArkoPay dan startup serupa menunjukkan fokus pada solusi keuangan untuk sektor yang kurang terlayani, seperti UKM di bidang konstruksi.

Dampak Sosial dan Keberlanjutan: Banyak startup, seperti Pandawara Group yang telah membersihkan lebih dari 1,3 juta kilogram sampah dari Sungai Citarum, menunjukkan komitmen pada isu lingkungan dan sosial.

Pemanfaatan Media Sosial: Kampanye viral seperti yang dilakukan Sambal Bakar Indonesia melalui TikTok menunjukkan bagaimana media sosial menjadi alat pemasaran yang kuat untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Keberhasilan 25 pemuda Indonesia ini tidak hanya mengharumkan nama bangsa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berinovasi dan berani mengambil risiko. Dengan memanfaatkan teknologi, kreativitas, dan semangat untuk memberikan dampak positif, mereka membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk menciptakan perubahan besar.Forbes 30 Under 30 Asia 2025 menegaskan bahwa Indonesia memiliki talenta luar biasa yang mampu bersaing di panggung global. “Para pemuda ini tidak hanya mengubah industri, tetapi juga menginspirasi generasi mereka untuk berpikir lebih besar dan bertindak lebih berani,” ujar Rana Wehbe Watson, editor Forbes 30 Under 30 Asia.

Tentang Forbes 30 Under 30 Asia

Daftar Forbes 30 Under 30 Asia disusun melalui proses seleksi ketat dengan ribuan kandidat dari seluruh Asia-Pasifik. Kriteria penilaian meliputi kepemimpinan, dampak sosial, inovasi, dan potensi kesuksesan jangka panjang. Tahun ini, 300 finalis terpilih dibagi ke dalam 10 kategori, termasuk teknologi, olahraga, seni, dan dampak sosial.

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *