Batam, Intuisi.net – Direktorat Pengelolaan Kepelabuhanan Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatatkan kinerja gemilang sepanjang Semester I 2025. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp219,75 miliar, setara dengan 55 persen dari target tahunan sebesar Rp401,86 miliar. Capaian ini meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang tercatat Rp189 miliar.
Direktur Pengelolaan Kepelabuhanan BP Batam, Benny Syahroni, menyatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari sinergi dan kerja sama yang solid dengan berbagai pemangku kepentingan. “Capaian positif selama Semester I 2025 ini mencerminkan fondasi kuat yang telah dibangun dalam tata kelola pelabuhan. Pelabuhan kita memiliki potensi besar, khususnya dalam penguatan layanan digital dan efisiensi operasional,” ujar Benny dalam keterangannya, Ahad (3/8/2025).
Dari sisi operasional, jumlah kunjungan kapal barang dan penumpang selama Januari hingga Juni 2025 mencapai 54.876 call, naik 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya, kunjungan kapal barang sebanyak 14.461 call dan kapal penumpang sebanyak 40.415 call. Total bobot kotor kapal (Gross Tonnage/GT) mencatatkan angka 34.877.449 GT, meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya, dengan kapal barang menyumbang 25.025.887 GT dan kapal penumpang 9.851.562 GT.
Pertumbuhan juga terlihat pada volume peti kemas yang ditangani pelabuhan di wilayah kerja BP Batam, yang mencapai 359.944 TEUs, naik 15 persen dibandingkan Semester I 2024. Aktivitas ekspor-impor mendominasi dengan volume 273.004 TEUs, meningkat 18 persen, sementara volume domestik tumbuh 6 persen menjadi 86.940 TEUs. Selain itu, volume general cargo juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 12 persen, dengan total 5.427.065 ton hingga Juni 2025.
Sementara itu, pergerakan penumpang di terminal ferry domestik dan internasional mencapai 4.645.169 orang, naik 8 persen dibandingkan Semester I 2024. Penumpang internasional tercatat sebanyak 2.568.698 orang, sedangkan penumpang domestik mencapai 2.076.471 orang.
Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan, dan Lalu Lintas Barang BP Batam, Ruslan Aspan, mengapresiasi capaian tersebut dan menegaskan peran strategis pelabuhan dalam menggerakkan roda ekonomi kawasan. “Pelabuhan adalah simpul utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Kami memandang pelabuhan tidak hanya sebagai gerbang logistik, tetapi juga sebagai motor penggerak industri, perdagangan, dan mobilitas masyarakat,” ungkap Ruslan.
Ia menambahkan, pencapaian ini sejalan dengan arahan Kepala dan Wakil Kepala BP Batam yang menjalankan mandat Presiden RI Prabowo Subianto untuk menjadikan Batam sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional.Inovasi dan Rencana ke Depan
Untuk mempertahankan tren positif ini, BP Batam berencana memperkuat digitalisasi layanan pelabuhan guna meningkatkan efisiensi dan transparansi. Benny Syahroni menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengembangkan sistem terintegrasi untuk mempermudah proses administrasi dan operasional, termasuk pelacakan kapal secara real-time dan optimalisasi waktu bongkar muat. “Kami juga akan terus memperluas kerja sama dengan pelaku usaha untuk mendukung kelancaran logistik dan meningkatkan daya saing Batam sebagai hub maritim,” tambahnya.
Selain itu, BP Batam berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan, termasuk modernisasi terminal dan peningkatan kapasitas dermaga, guna mengakomodasi pertumbuhan volume barang dan penumpang yang terus meningkat. Program pelatihan bagi tenaga kerja pelabuhan juga akan diperkuat untuk memastikan standar pelayanan yang lebih baik.Dukungan untuk Ekonomi Nasional
Kinerja positif pelabuhan di Batam ini diharapkan dapat terus mendukung visi pemerintah dalam menjadikan Batam sebagai pusat logistik dan perdagangan internasional. Dengan posisi strategis di jalur pelayaran global, pelabuhan Batam memiliki potensi besar untuk menjadi pintu gerbang utama ekspor-impor di kawasan Asia Tenggara.
“Kami optimistis bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, pelabuhan Batam akan terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang kompetitif,” tutup Ruslan Aspan.