Pulau Galang Jadi Harapan Warga Gaza

Indonesia Siapkan Pulau Galang Batam sebagai Pusat Pengobatan bagi 2.000 Korban Perang Gaza

Fasilitas isolasi dan observasi penyakit menular di Pulau Galang.(Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Intuisi.net – Pemerintah Indonesia, atas arahan Presiden Prabowo Subianto, mempersiapkan Pulau Galang di Kepulauan Riau sebagai lokasi pengobatan bagi sekitar 2.000 warga Jalur Gaza, Palestina, yang menjadi korban perang. Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, usai Sidang Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (6/8/2025). Langkah ini merupakan wujud komitmen Indonesia untuk mendukung kemanusiaan dan solidaritas internasional.

Pulau Galang: Lokasi Strategis dengan Fasilitas Memadai

Pulau Galang, yang terletak di Kota Batam, Kepulauan Riau, dipilih karena memiliki infrastruktur kesehatan yang mumpuni, termasuk rumah sakit dan fasilitas pendukung lainnya. “Pulau ini terpisah dari permukiman warga lokal, sehingga cocok untuk menampung dan merawat korban luka dari Gaza bersama keluarga yang mendampingi,” ujar Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta, Kamis (7/8/2025). Jarak pulau ini sekitar 60-79 kilometer dari Kota Batam dan 197 kilometer dari Singapura, menjadikannya lokasi yang strategis namun terisolasi untuk keperluan medis dan kemanusiaan.

Sejarah dan Pengalaman Pulau Galang dalam Penanganan Krisis

Pulau Galang memiliki sejarah panjang sebagai pusat penanganan krisis kemanusiaan. Pada 1979 hingga 1996, pulau ini menjadi kamp pengungsian bagi sekitar 250.000 warga Vietnam yang melarikan diri akibat perang saudara di negara mereka. Dikenal sebagai “manusia perahu,” para pengungsi tersebut menghadapi perjalanan laut yang penuh risiko di Laut China Selatan sebelum tiba di Pulau Galang dan Tanjung Pinang. Selama periode tersebut, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Komisi Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendirikan berbagai fasilitas, termasuk barak pengungsian, sekolah, tempat ibadah, dan rumah sakit.

Selain itu, selama pandemi Covid-19, Pulau Galang dioperasikan sebagai pusat penanganan pasien melalui Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI). Hingga Mei 2022, RSKI telah merawat lebih dari 21.000 pasien Covid-19, membuktikan kapabilitasnya dalam menangani kebutuhan medis skala besar.

Fasilitas Pendukung di Pulau Galang

Pulau Galang dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung misi kemanusiaan ini. Selain rumah sakit dengan peralatan medis modern, terdapat barak yang mampu menampung ribuan orang, tempat ibadah seperti musala, gereja Protestan, Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vi Nhiem, dan Vihara Quan Am Tu dengan patung Dewi Guang Shi Pu Sha yang memiliki makna budaya dan spiritual. Fasilitas lain termasuk penjara untuk menangani potensi gangguan keamanan dan pemakaman Ngha Trang Grave.

Untuk kebutuhan pengobatan warga Gaza, pemerintah berencana meningkatkan kapasitas rumah sakit dengan tambahan tenaga medis, peralatan canggih, dan logistik pendukung seperti obat-obatan dan kebutuhan dasar. “Kami akan memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan terbaik, mulai dari penanganan luka fisik hingga dukungan psikologis untuk trauma akibat konflik,” tambah Hasan.

Langkah Persiapan dan Koordinasi

Pemerintah Indonesia sedang berkoordinasi dengan otoritas Palestina, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan organisasi kemanusiaan internasional untuk memastikan kelancaran proses kedatangan dan perawatan warga Gaza. Proses ini mencakup transportasi aman dari Gaza ke Indonesia, pengaturan visa kemanusiaan, serta protokol kesehatan untuk mencegah risiko penyakit menular. Pemerintah juga akan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan untuk mengelola operasional di Pulau Galang.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar evakuasi, melainkan upaya nyata untuk memberikan harapan dan perawatan bagi mereka yang terdampak konflik. “Indonesia selalu berdiri di sisi kemanusiaan. Kami ingin memberikan bantuan nyata kepada saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Presiden dalam Sidang Kabinet.

Dukungan Masyarakat dan Dunia Internasional

Pemerintah mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung misi kemanusiaan ini melalui doa dan kontribusi positif. Hasan Nasbi juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus berkomunikasi dengan komunitas internasional untuk memastikan transparansi dan efektivitas program ini. “Kami berharap langkah ini dapat menginspirasi negara lain untuk turut membantu warga Gaza yang sedang menghadapi situasi sulit,” katanya.

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *