3,2 Ton Sabu dan Heroin Digagalkan

TNI AL

TNI AL
TNI AL merilis Barang Bukti dan Tersangka

Batam, intuisi.net 21 – Dalam sepekan terakhir, tim gabungan TNI AL, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Bea Cukai berhasil menggagalkan dua upaya penyelundupan narkotika berskala besar dengan total tangkapan mencapai 3,2 ton sabu dan heroin. Ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar dalam sejarah penegakan hukum di laut Indonesia.

Tangkapan Terbaru: 1,2 Ton Sabu di Kapal MT Sea Dragon Tarawa

Pada Rabu (21/5/2025), tim gabungan menangkap kapal tanker berbendera Indonesia, MT Sea Dragon Tarawa, di perairan utara Tanjung Balai Karimun, dekat perbatasan selatan Tanjung Piai, Malaysia. Dalam penggeledahan awal, petugas menemukan 40 dus sabu yang disembunyikan di coolant tank kapal, dengan setiap dus berisi 30 bungkus (estimasi 30 kg per dus), sehingga totalnya mencapai 1,2 ton sabu.

Kapal ini diawaki oleh 6 anak buah kapal (ABK), terdiri dari 4 WNI dan 2 WNA asal Thailand. Saat ini, kapal telah disandarkan di Dermaga Bea Cukai Tanjung Uncang, Batam, untuk penyelidikan lebih lanjut. Kepala Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, mengonfirmasi penangkapan ini dan menyatakan bahwa penghitungan barang bukti masih berlangsung. “Kami masih melakukan penghitungan detail untuk memastikan jumlahnya,” ujarnya.

Tangkapan Sepekan Lalu: 2 Ton Sabu dan Heroin di Kapal Aungtoetoe 99

Hanya sepekan sebelumnya, pada Rabu (14/5/2025), Tim Patroli F1QR TNI AL Lanal Karimun menggagalkan penyelundupan 2 ton narkotika di perairan Selat Durian, Tanjung Balai Karimun. Kapal asing berbendera Thailand, Aungtoetoe 99, yang berpura-pura sebagai kapal ikan, diamankan setelah bergerak mencurigakan dengan mematikan lampu dan melaju kencang.

Penggeledahan mengungkap 95 karung berisi 1.900 bungkus narkotika, terdiri dari 1,2 ton heroin dan 705 kg sabu, dengan nilai total mencapai Rp7,057 triliun.

Kapal ini kemudian dibawa ke Mako Lantamal IV Batam, di mana barang bukti dimusnahkan pada 20 Mei 2025. Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya Erwin S. Aldedharma, menyatakan, “Pemusnahan ini telah menyelamatkan 16 juta jiwa dari bahaya narkoba.”

Modus Terorganisir dan Ancaman di Perbatasan

Kedua kasus ini menunjukkan perairan Kepulauan Riau sebagai jalur strategis sindikat narkoba internasional, khususnya di perbatasan laut Indonesia-Malaysia. Modus penyelundupan menggunakan kapal tanker dan kapal nelayan asing mengindikasikan tingkat kejahatan terorganisir berteknologi tinggi. Barang haram disembunyikan dalam kompartemen khusus, seperti coolant tank, untuk mengelabui petugas.

Salah satu anggota TNI AL yang ikut dalam kedua operasi penangkapan tersebut , menegaskan bahwa operasi ini merupakan hasil investigasi bersama yang solid. “Ini bukti nyata sinergi TNI AL, BNN, dan Bea Cukai dalam menjaga perbatasan dari ancaman narkoba,”

Dampak dan Langkah ke Depan

Pengungkapan 3,2 ton sabu dan heroin dalam seminggu ini menyelamatkan jutaan jiwa dari bahaya narkotika dan menegaskan komitmen aparat dalam memerangi kejahatan lintas batas. Namun, meningkatnya aktivitas penyelundupan di Kepri menjadi sinyal darurat bahwa wilayah ini tetap rentan sebagai pintu masuk narkoba ke Indonesia.

Pemerintah diminta memperkuat patroli laut, meningkatkan teknologi pengawasan, dan memperdalam kerja sama internasional untuk membongkar jaringan sindikat global. Proses hukum terhadap pelaku dari kedua kasus ini juga akan menjadi fokus untuk mengungkap otak di balik operasi besar tersebut.

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *