Singapura, Hong Kong dan Malaysia,

Covid-19 Meningkat

Waspada Perjalanan! Covid-19 Meningkat di Singapura, Hong Kong dan Malaysia, Ini Imbauan Kemenkes.
Waspada Perjalanan! Covid-19 Meningkat di Singapura, Hong Kong dan Malaysia, Ini Imbauan Kemenkes.

Intuisi.net – Asia kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan, dengan peningkatan tajam tercatat di Hong Kong, Singapura, dan Thailand, serta Malaysia memicu kekhawatiran baru atas mutasi virus dan menurunnya kekebalan populasi meski vaksinasi telah meluas.

Di Hong Kong, kasus Covid-19 mingguan melonjak signifikan hanya dalam 10 minggu, sementara itu, di Singapura, lonjakan kasus terjadi cukup cepat. Dalam seminggu terakhir, jumlah kasus naik 30% dari 11.100 kasus (minggu berakhir 27 April) menjadi 14.200 kasus (minggu berakhir 3 Mei).

Sementara itu di Thailand, gelombang baru kasus Covid-19 terjadi setelah musim libur nasional. Sepanjang tahun 2025, Thailand telah mencatat 71.067 infeksi dan 19 kematian akibat virus tersebut.

Kementerian Kesehatan RI ( Budi Gunadi Sadikin  ) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terkait tren kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia tersebut. Meskipun situasi di Indonesia dinyatakan aman dan terkendali, peningkatan mobilitas warga yang bepergian ke luar negeri dapat meningkatkan risiko penyebaran virus tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Aji Muhawarman, memastikan bahwa berdasarkan pemantauan hingga minggu ke-19 tahun 2025, kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia masih dalam batas aman.

“Di tengah dinamika global, kami ingin menegaskan bahwa situasi di Indonesia tetap terkendali. Surveilans penyakit menular, termasuk Covid-19, terus kami perkuat melalui sistem sentinel dan pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji dalam keterangan resmi yang dikutip dari laman Kemenkes RI.

Kondisi ini turut menjadi perhatian wilayah-wilayah yang berdekatan, termasuk Kota Batam.

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menegaskan pihaknya tetap dalam posisi siaga. Meskipun status Covid-19 secara nasional sudah ditetapkan sebagai endemik, Didi memastikan sistem pemantauan tetap berjalan.

“Sejak ditetapkan sebagai endemik, gejala ringan Covid-19 sudah tidak menjadi fokus utama seperti dulu dan dianggap seperti flu biasa,” ujarnya, Minggu (18/5/2025).Didi menjelaskan, saat ini tidak lagi dilakukan skrining ketat seperti masa pandemi.

Namun demikian, Dinkes Batam tetap memantau kondisi melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).Sistem ini berfungsi sebagai sistem peringatan dini berbasis mingguan untuk mendeteksi adanya peningkatan kasus penyakit menular, termasuk potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).“Kita punya SKDR, early warning system. Jadi tetap siaga terus.”

Belum Ada Larangan Perjalanan, tetapi Tetap Waspada

Pemerintah belum memberlakukan pembatasan perjalanan, tetapi pengawasan di pintu masuk internasional telah diperketat melalui sistem Satu Sehat Health Pass (SSHP). Varian yang bersirkulasi di salah satu negara yaitu  Singapura merupakan turunan dari JN.1, yang meskipun lebih menular, tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.

Kemenkes RI menyarankan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker masker saat batuk atau pilek, serta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas. Selain itu, vaksinasi booster COVID-19 tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum divaksin. Jika berencana bepergian ke negara negara yang mengalami lonjakan kasus, disarankan untuk memantau perkembangan situasi dan menunda perjalanan jika tidak mendesak atau sedang dalam kondisi kurang sehat.

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor 1500-567, SMS ke 081281562620, atau email kontak@kemkes.go.id.

Writer: IndrEditor: sani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *