Wujudkan Peradaban Cerdas dan Berkelanjutan

Kementerian Transmigrasi Luncurkan Program Transmigrasi 5.0

Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara dan pejabat pemerintahan lainnya dalam konferensi pers di sela- sela Rapat Kerja Teknis Ketransmigrasian Nasional, di Bali Convention Center, Denpasar, Bali, Senin (28/07/2025). ANTARA/ Muhammad Heriyanto.

Denpasar, intuisi.net – Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia (Kementrans) resmi memperkenalkan program Transmigrasi 5.0, sebuah inisiatif visioner yang dirancang sebagai proyek sosial sekaligus tonggak perancang peradaban masa depan. Program ini diumumkan oleh Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, dalam Rapat Kerja Teknis Ketransmigrasian Nasional yang berlangsung di Bali Convention Center, Denpasar, Bali, pada Senin (28/7/2025).

Menurut Iftitah, Transmigrasi 5.0 dibangun di atas lima pilar utama yang mencerminkan transformasi menyeluruh dari pendekatan transmigrasi konvensional menuju model yang lebih modern, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

Pilar-pilar tersebut adalah:

Green Development: Pengembangan ramah lingkungan berbasis agroforestry dan energi baru terbarukan (EBT), untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan mendukung upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.

Smart Village Ecosystem: Penerapan teknologi digital dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan desa cerdas yang terhubung, efisien, dan mendukung kehidupan modern.

Value-Based Citizenship: Menjadikan transmigran sebagai pelopor warga negara aktif yang berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan bangsa.

Intergenerational Design: Perencanaan yang berfokus pada keluarga muda dan lintas generasi, memastikan keberlanjutan sosial dan ekonomi di kawasan transmigrasi.

AI dan Big Data Driven Planning: Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan analisis big data untuk perencanaan berbasis data spasial, prediksi pasar, dan proyeksi sosial yang akurat.

“Transmigrasi 5.0 bukan sekadar program pemerintah, tetapi kolaborasi nasional untuk mengubah tanah terlantar menjadi wilayah produktif dan cerdas. Dari beban sosial, kita transformasikan menjadi kekuatan strategis bangsa,” ujar Iftitah dalam keterangannya kepada pers.Transformasi dari Transmigrasi 4.0

Sebelum meluncurkan Transmigrasi 5.0, Kementrans telah memperkenalkan program Transmigrasi 4.0 yang berfokus pada penguatan kapasitas transmigran melalui pendekatan berbasis edukasi. Program ini menitikberatkan pada pengembangan keahlian di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta mendorong industrialisasi, hilirisasi untuk produktivitas berkelanjutan, dan digitalisasi untuk memperluas akses pasar.

Dalam Transmigrasi 4.0, Kementrans juga memperkenalkan skema 5T: TransTuntas, TransLokal, TransPatriot, TransKaryanusa, dan TransGotongRoyong. Skema ini, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi landasan untuk memastikan keberhasilan program transmigrasi melalui pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif.

Iftitah menegaskan bahwa keberhasilan Transmigrasi 5.0 bergantung pada kerja sama lintas sektor. Kementrans akan berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk:  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menjamin kepastian hukum tanah bagi transmigran.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan listrik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memastikan akses pendidikan dan beasiswa patriot bagi transmigran.

Selain itu, program ini juga melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal guna mencegah konflik sosial, revitalisasi lembaga ekonomi, dan pengembangan kawasan ekspor. Kerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra strategis dari dunia usaha menjadi elemen kunci dalam membangun ekosistem transmigrasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Visi Masa Depan: Dari Tanah Terlantar ke Kawasan Produktif

Transmigrasi 5.0 dirancang untuk tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi juga menciptakan kawasan-kawasan baru yang produktif, berdaya saing, dan ramah lingkungan. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektor, program ini diharapkan mampu menjadi katalis pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

“Transmigrasi 5.0 adalah wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk membangun peradaban baru yang cerdas, berbasis nilai, dan berorientasi pada masa depan. Kami mengundang semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan visi ini,” tutup Iftitah.

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *