intuisi.net- Manchester United menunjukkan performa kontras yang mencolok di musim 2024/25. Terpuruk di papan tengah Premier League, Setan Merah justru tampil perkasa di panggung Eropa, memastikan tempat di final Liga Europa setelah kemenangan agregat 7-1 atas Athletic Club.
Di kompetisi domestik, United tengah berjuang di posisi 14 klasemen Premier League, dengan catatan rekor terburuk dalam sejarah klub di era modern. Kekalahan 4-1 dari Newcastle United dan 4-3 dari Brentford menjadi bukti sulitnya pasukan Ruben Amorim menemukan konsistensi.
Menurut laporan The Athletic, United diprediksi akan mengakhiri musim dengan poin terendah sepanjang sejarah mereka di Premier League, sebuah situasi yang disebut Gary Neville sebagai “situasi putus asa” dan Roy Keane mengecam tim sebagai “lemah secara fisik dan mental”.
Namun, di Liga Europa, United adalah tim yang berbeda. Tak terkalahkan sepanjang kompetisi, mereka melaju ke final dengan performa gemilang. Kemenangan 3-0 di leg pertama semifinal melawan Athletic Club di Bilbao, diikuti kemenangan 4-1 di Old Trafford, menegaskan dominasi mereka.
Mason Mount menjadi bintang dengan dua gol di leg kedua, didukung kontribusi Casemiro dan Rasmus Hojlund. United kini bersiap menghadapi Tottenham Hotspur di final pada 21 Mei di Stadion San Mames, dengan peluang meraih trofi dan tiket Liga Champions musim depan.
Pelatih Ruben Amorim, dalam wawancara dengan ESPN, mengakui fokus timnya tertuju pada Liga Europa sebagai penyelamat musim. “Kami belum siap bersaing di Premier League dan Liga Champions secara bersamaan, tapi kami harus memenangkan kompetisi ini untuk memberikan sesuatu kepada fans,” ujarnya.
Kemenangan di Liga Europa tidak hanya akan mengakhiri musim dengan catatan positif, tetapi juga membawa dampak finansial signifikan, dengan potensi pendapatan lebih dari £70 juta dari kualifikasi Liga Champions.
Dengan performa domestik yang mengecewakan namun keperkasaan di Eropa, Manchester United musim ini adalah tim dengan dua wajah. Akankah mereka mengakhiri musim dengan trofi di Bilbao? Para penggemar Setan Merah kini menanti jawabannya.
