PSI Umumkan Ketua Umum Baru Hasil Pemilu Raya

Resmikan Logo Gajah sebagai Simbol Partai Super Terbuka

Solo, intuisi.net – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mengumumkan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum terpilih untuk periode 2025-2030 dalam Kongres Nasional PSI yang digelar di Graha Saba Buana dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada 19-20 Juli 2025. Pengumuman ini merupakan puncak dari Pemilu Raya PSI, sebuah proses pemilihan ketua umum secara terbuka melalui sistem e-voting yang berlangsung pada 12-18 Juli 2025, melibatkan 187.306 kader PSI dengan prinsip satu anggota, satu suara.

Kaesang Pangarep, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua umum petahana, berhasil memenangkan kompetisi melawan dua kandidat lainnya, yaitu Ronald Aristone Sinaga (Bro Ron) dan Agus Mulyono Herlambang, mantan Ketua Umum PMII. Proses pemilihan ini menegaskan komitmen PSI sebagai “Partai Super Terbuka” (Partai Super Tbk), di mana setiap kader dari pusat hingga ranting memiliki hak setara untuk menentukan pemimpin partai. “Pemilu Raya ini adalah bukti bahwa PSI adalah partai milik seluruh anggota, bukan milik elite atau keluarga tertentu. Kami ingin menunjukkan politik yang inklusif, transparan, dan partisipatif,” ujar Kaesang dalam pidato penutupannya di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta petinggi partai politik lainnya.

Selain pengumuman ketua umum, Kongres PSI 2025 juga menjadi momen bersejarah dengan peluncuran logo baru partai, yaitu siluet gajah berkepala merah dan badan hitam, menggantikan logo bunga mawar yang telah digunakan sejak berdirinya partai. Logo gajah ini melambangkan kekuatan, kecerdasan, keteguhan, dan solidaritas—nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam setiap kader PSI. “Gajah bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga ketenangan dan kebijaksanaan. Gajah mungkin bukan raja hutan, tapi ia adalah pelindung hutan,” kata Kaesang, menjelaskan filosofi di balik logo baru tersebut.

Menurut Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, pergantian logo merupakan bagian dari strategi rebranding untuk menyegarkan citra partai dan mempertegas identitas PSI sebagai partai modern yang dekat dengan generasi muda. “Logo gajah mencerminkan PSI yang bijaksana, memiliki memori kuat, dan siap melindungi aspirasi rakyat. Kami ingin PSI dilihat sebagai partai yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Andy.

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang hadir dalam sesi “Pesan Kebangsaan” pada kongres, memberikan dukungan penuh terhadap transformasi PSI. Ia memuji logo gajah sebagai lambang ilmu pengetahuan dan kecerdasan, serta mengapresiasi konsep Partai Super Terbuka yang diusung PSI. “Sebuah brand perlu diperbarui sesuai kebutuhan masyarakat. PSI telah menunjukkan langkah yang sangat baik dengan e-voting dan keterbukaan untuk semua anggota,” kata Jokowi.

Pergantian logo dan pemilihan ketua umum secara terbuka ini juga mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Sejarawan Solo, Dani Saptoni, menjelaskan bahwa dalam filosofi Jawa, gajah melambangkan keperkasaan dan pengayoman, yang selaras dengan visi PSI untuk menjadi partai yang melindungi dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun, pengamat politik Adi Prayitno dari Parameter Politik Indonesia mengingatkan bahwa rebranding melalui logo baru tidak akan cukup jika tidak diikuti oleh kerja politik nyata yang terukur dan mampu menjawab persoalan masyarakat.

Dengan logo gajah dan semangat keterbukaan, PSI bertekad memperkuat posisinya menjelang Pemilu 2029. Kongres ini menjadi tonggak baru bagi PSI untuk membangun citra sebagai partai yang inklusif, cerdas, dan siap bersaing di panggung politik nasional. “Kami ingin PSI menjadi rumah perjuangan politik yang terbuka untuk semua, dengan kader yang berpikir jernih dan bergerak bersama,” tutup Kaesang.

 

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *