Batam, intuisi.net – Aktivitas penyeberangan ferry rute Batam-Singapura mencatatkan angka tertinggi sepanjang sejarah dengan rata-rata 99 perjalanan per hari sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan rata-rata 85 perjalanan per hari.
Menurut data dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, lonjakan ini didorong oleh tingginya permintaan wisatawan dan pebisnis yang memanfaatkan konektivitas maritim antara kedua wilayah. Terminal ferry seperti Harbour Bay, Batam Centre, dan Nongsapura menjadi pusat aktivitas utama, dengan operator seperti Batam Fast, Sindo Ferry, dan Majestic Fast Ferry menambah jadwal untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Peningkatan frekuensi penyeberangan menunjukkan Batam semakin menjadi pintu gerbang strategis menuju Singapura dan kawasan ASEAN,” ujar Direktur Utama BP Batam, Budi Santoso, dalam konferensi pers hari ini.
Peningkatan ini juga didukung oleh optimalisasi infrastruktur pelabuhan dan digitalisasi layanan tiket, yang mempermudah akses penumpang. Wisatawan asal Singapura, Malaysia, dan Indonesia menjadi penyumbang terbesar jumlah penumpang, dengan mayoritas bertujuan untuk berlibur, berbelanja, dan urusan bisnis.
Namun, lonjakan aktivitas ini juga menimbulkan tantangan, seperti kepadatan di terminal pada jam sibuk dan kebutuhan akan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. BP Batam berjanji akan terus berkoordinasi dengan operator ferry dan otoritas Singapura untuk memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang.
Rute Batam-Singapura, yang hanya memakan waktu sekitar 45-60 menit, tetap menjadi salah satu jalur penyeberangan tersibuk di Asia Tenggara. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang positif, angka penyeberangan diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun.
