Batam, intuisi.net – Peletakan batu pertama pembangunan Musala Baitus Shalihin di halaman Kantor Pengadilan Negeri (PN) Batam pada Senin (28/7/2025). Acara ini menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen untuk memperkuat fasilitas ibadah sekaligus mendukung pembangunan spiritual di lingkungan kerja.
Acara ini dihadiri tokoh penting, termasuk Ketua Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau Ahmad Shalihin, Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Kapolresta Barelang Kombes Polisi Zainal Arifin, serta unsur Forkopimda lainnya.
Ketua PN Batam, Tiwik, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan mushola ini memiliki makna mendalam. “Mushola ini tidak hanya tempat salat, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan dan simbol toleransi,” ujar Tiwik.
Ia menambahkan, mushola diharapkan menumbuhkan nilai keimanan, ketakwaan, dan memperkuat kekeluargaan di lingkungan kerja PN Batam. “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, baik moril maupun materiel. Ini langkah awal untuk mewujudkan mushola representatif,” kata Tiwik. Ia mengajak keluarga besar PN Batam mendukung melalui infak, sedekah, dan wakaf. “Mari salurkan yang terbaik agar mushola ini jadi sumber keberkahan dan keteduhan spiritual,” pungkasnya
Walikota Batam, Amsakar Achmad mengapresiasi inisiatif PN Batam yang menggagas pembangunan musala ini. Ia menilai kehadiran Musala Baitus Shalihin bukan hanya sekadar sarana ibadah, tetapi juga simbol investasi spiritual bagi seluruh pihak yang terlibat, termasuk pegawai PN Batam dan masyarakat yang berurusan dengan institusi tersebut.
“Atas nama Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam, kami menyambut baik pembangunan Musala Baitus Shalihin ini. Semoga ikhtiar ini menjadi investasi berharga untuk kehidupan akhirat kelak,” ujar Amsakar. Ia menambahkan bahwa musala ini diharapkan menjadi oase spiritual, memberikan ketenangan batin bagi masyarakat yang tengah menghadapi persoalan hukum.
Amsakar juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Batam untuk mendukung penuh kelancaran pembangunan musala ini. “Kami siap memberikan dukungan agar musala ini segera rampung dan dapat dimanfaatkan dengan baik,” katanya.
Di sela-sela acara, Amsakar menyampaikan perkembangan terbaru mengenai kebijakan pemerintahan di Kota Batam. Ia menyebutkan bahwa Batam tengah memasuki fase transisi penting menyusul diterbitkannya dua Peraturan Pemerintah (PP) oleh Presiden Republik Indonesia. “Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2025 telah mendelegasikan 16 sektor pelayanan dasar dan perizinan usaha kepada BP Batam. Selain itu, PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang kemudahan berusaha berbasis risiko juga telah diterbitkan,” ungkap Amsakar. Ia menjelaskan bahwa kedua kebijakan ini bertujuan menyederhanakan tata kelola perizinan, yang memerlukan kesiapan infrastruktur dan koordinasi antarinstansi untuk implementasinya.
Amsakar menekankan bahwa kebijakan ini menjadi peluang besar untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik di Batam. “Kami sedang mempersiapkan langkah-langkah strategis agar kebijakan ini dapat berjalan optimal dan membawa dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Amsakar berbagi capaian dan visi kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Li Claudia, yang kini memasuki 4 bulan 27 hari. Ia menyebutkan bahwa berbagai langkah strategis tengah disusun untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Batam.
“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar setiap kebijakan yang kami siapkan dapat membawa manfaat besar bagi kemajuan Batam,” tutur Amsakar dengan penuh harap.
Acara peletakan batu pertama ditutup dengan prosesi simbolis yang dilakukan oleh Wali Kota Amsakar Achmad bersama pimpinan PN Batam dan para tamu undangan. Pembangunan Musala Baitus Shalihin ini diharapkan selesai dalam waktu dekat dan menjadi sarana ibadah yang bermanfaat bagi seluruh komunitas di lingkungan PN Batam.