Lonjakan Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir

Jembatan Barelang Batam

Jembatan Barelang Batam

Batam, intuisi.net – Jembatan Barelang, ikon pariwisata Kota Batam, dalam lima tahun terakhir menjadi sorotan akibat maraknya kasus bunuh diri. Berdasarkan data dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Direktorat Pengamanan Aset (Ditpam) BP Batam, setidaknya 15–20 kasus yang terjadi, dengan puncak pada 2024 mencatat enam insiden, lima di antaranya fatal. Korban terbaru meliputi Muhammad Farhan (25) yang ditemukan tewas pada 6 Juni 2025, Alamsyah (20) pada 24 Februari 2025, dan Muhammad Mahadi Sy (20) pada 11 Mei 2024, yang diduga dipicu oleh tekanan emosional seperti patah hati.

Fenomena ini mengungkap krisis kesehatan mental di Kepulauan Riau, yang menempati peringkat kedua tertinggi kasus bunuh diri di Indonesia dengan angka kasar 1,17 per 100.000 penduduk. Penyebab utama meliputi tekanan ekonomi, utang, hubungan pribadi, serta status Batam sebagai kota perantauan yang jauh dari keluarga, menyebabkan isolasi sosial dan kurangnya dukungan emosional. Kasus tragis seperti Selvi Olivia (26) pada 2016, yang melompat bersama bayinya, menambah keprihatinan publik.

Jembatan Barelang dipilih sebagai lokasi bunuh diri karena akses mudah, ketinggian yang mematikan, pemandangan yang sepi di malam hari, serta mitos lokal bahwa lokasi ini “memanggil” orang untuk mengakhiri hidup, diperkuat laporan “bisikan” dari beberapa korban.

Upaya pencegahan meliputi pemasangan spanduk peringatan oleh Polsek Galang, patroli dua jam sekali oleh Ditpam BP Batam, dan rukiah massal oleh Yayasan An Nubuwwah pada Juli 2024 untuk mengurangi “bisikan” bunuh diri. Universitas Riau Kepulauan juga menyediakan layanan konseling gratis di 085218281866 dan 081958228976.

Tokoh Masyarkat Kota Batam, Ust. Khaeril Anwar, menyebut ini sebagai “gunung es” yang perlu prioritas pemerintah. “Kita harus lebih peduli pada keluarga dan tetangga, terutama perantau yang jauh dari kampung. Komunitas harus aktif mengedukasi dan mengawasi tempat seperti Barelang agar tak jadi lokasi tragis lagi.”

 

Tindakan yang Direkomendasikan:

Program kesehatan mental terjangkau dari pemerintah daerah.

Perbaikan pengawasan dengan CCTV dan pembatas fisik di jembatan.

Kampanye edukasi tentang pencegahan bunuh diri.

Masyarakat diimbau mencari bantuan jika menghadapi tekanan mental.

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *