Konflik India-Pakistan 2025

Konflik India dan Pakistan 2025
Perbandingan Kekuatan Militer India dan Pakistan
intuisi.net –
Kronologi dan Eskalasi Konflik:
  • Pemicu Konflik: Ketegangan meningkat setelah serangan teroris pada April 2025 di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, yang menewaskan 26 wisatawan. India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan di balik serangan ini, meskipun Pakistan membantah tuduhan tersebut.

  • Operasi Sindoor: Pada 7 Mei 2025, India melancarkan serangan rudal yang dinamakan “Operasi Sindoor” ke sembilan lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. India mengklaim serangan ini menargetkan “kamp teroris” dengan presisi, tanpa menyasar fasilitas militer Pakistan.

  • Respons Pakistan: Pakistan membalas dengan menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk tiga Rafale, satu Sukhoi SU-30, dan satu MiG-29, serta sebuah drone di wilayah Jammu. Pakistan juga melaporkan serangan India menyebabkan 31 warga sipil tewas, termasuk anak-anak, dan 46 lainnya luka-luka.

  • Korban: Total korban jiwa dilaporkan mencapai 43 orang, dengan 31 warga sipil Pakistan dan 13 warga sipil India tewas akibat baku tembak di perbatasan.

Perkembangan Terkini (Hingga 9 Mei 2025):
  • Kondisi Kashmir: Ketegangan di Kashmir terus berlanjut, dengan baku tembak di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC). Pemerintah Kashmir yang dikuasai Pakistan menutup sekolah agama selama 10 hari, dan bisnis di kota-kota perbatasan dilaporkan tutup.

  • Serangan Balasan: India menuduh Pakistan melancarkan serangan balasan dengan rudal dan drone ke pangkalan militer India di Jammu, Udhampur, dan Pathankot, meskipun Pakistan membantah melakukan serangan apa pun hingga 9 Mei 2025.

  • Gangguan Infrastruktur: Serangan India merusak proyek PLTA Neelum-Jhelum di Muzaffarabad, Kashmir yang dikuasai Pakistan. Penerbangan di bandara Karachi, Lahore, dan Sialkot ditangguhkan sementara, dan beberapa maskapai Teluk seperti Etihad dan Emirates membatalkan penerbangan ke India dan Pakistan.

Reaksi Internasional:
  • Komunitas Internasional: Negara-negara G7, China, dan Indonesia mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik melalui dialog. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan mediasi untuk mencegah eskalasi.

  • Taliban Afghanistan: Pemerintah Taliban mendesak India dan Pakistan untuk menggunakan diplomasi.

  • ICAN (Kampanye Internasional untuk Menghapus Senjata Nuklir): ICAN menyatakan kekhawatiran atas potensi perang nuklir, yang dapat menyebabkan jutaan kematian dan memicu “musim dingin nuklir” global.

Ancaman Nuklir:
  • India memiliki kebijakan “No First Use” untuk senjata nuklir, sementara Pakistan tidak. Kedua negara memiliki sekitar 170-172 hulu ledak nuklir, memicu kekhawatiran dunia akan potensi konflik nuklir. Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif memperingatkan bahwa eskalasi dapat menyebabkan konsekuensi nuklir, dengan India akan menanggung akibatnya.

Situasi Domestik:
  • India menggelar latihan pertahanan sipil di 244 lokasi, termasuk simulasi evakuasi dan pemadaman listrik. New Delhi mengalami pemadaman listrik selama 15 menit sebagai bagian dari latihan darurat.

  • Pakistan mengadakan sidang Majelis Nasional untuk membahas eskalasi, menyebut tuduhan India atas serangan Pahalgam sebagai “tidak berdasar” dan mengecam penangguhan Perjanjian Air Indus oleh India.

Kondisi WNI:
  • Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam konflik ini. Terdapat 85 WNI di wilayah terdampak, termasuk dua anak-anak.

Analisis: Konflik ini berakar pada sengketa Kashmir sejak pemisahan India-Pakistan pada 1947, diperparah oleh nasionalisme, perbedaan agama, dan tuduhan saling dukung terhadap kelompok militan. Penyelesaian memerlukan pendekatan diplomasi yang komprehensif, namun sentimen nasionalis dan dinamika politik dalam negeri di kedua negara menyulitkan de-eskalasi.
Writer: indEditor: hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *