Ilmuwan : Rotasi Bumi Makin Cepat

Juli-Agustus 2025 Akan Terasa Lebih Singkat

intuisi.net – Sebuah penelitian ilmiah terbaru mengungkapkan bahwa rotasi Bumi pada Juli-Agustus 2025 diprediksi akan meningkat, menyebabkan hari-hari terasa lebih singkat. Fenomena ini, diumumkan pada pukul 16:52 WIB hari ini, disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan distribusi massa akibat pencairan es di kutub, gempa bumi besar yang menggeser massa mantel, interaksi pasang surut dengan Matahari dan Bulan, serta aktivitas inti cair Bumi. Para ilmuwan sedang menganalisis data lebih lanjut untuk memastikan penyebab utama. Percepatan rotasi ini juga berpotensi memengaruhi perubahan iklim.

Perubahan distribusi massa dapat mengganggu pola angin dan arus laut, yang berperan dalam regulasi suhu global. Selain itu, dampaknya dapat mempercepat pelelehan es dan memengaruhi musim, memerlukan pengamatan intensif. Masyarakat diimbau untuk memantau perkembangan dan menyesuaikan aktivitas harian dengan informasi terbaru dari para ahli.

Dampak terhadap  iklim

 

Percepatan rotasi Bumi yang diprediksi pada Juli-Agustus 2025 dapat memiliki beberapa dampak terhadap iklim, antara lain:Gangguan Pola Angin dan Arus Laut: Perubahan rotasi dapat memengaruhi Coriolis Effect, yang mengatur arah angin dan arus laut. Hal ini dapat mengganggu sistem cuaca global, seperti monsun atau arus Gulf Stream, yang penting untuk distribusi panas di Bumi.

Pelelehan Es yang Mempercepat: Perubahan distribusi massa akibat rotasi yang lebih cepat dapat meningkatkan tekanan pada lapisan es, mempercepat pencairan di kutub. Ini memperburuk kenaikan permukaan laut dan mengurangi pantulan sinar matahari (albedo effect).

Perubahan Musiman: Durasi hari yang lebih pendek dapat mengubah pola musim, memengaruhi siklus tumbuh tanaman dan migrasi hewan, yang bergantung pada panjang siang dan malam.

Peningkatan Suhu Global: Gangguan pada arus laut dan angin dapat mengurangi kemampuan Bumi untuk mengatur panas, berpotensi meningkatkan suhu rata-rata global dalam jangka panjang.

Para ilmuwan masih memantau dampak ini untuk memberikan prediksi yang lebih akurat, mengingat kompleksitas interaksi iklim.

 

 

Writer: IndEditor: Hrp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *