Batam, intuisi.net – Pukul 14:44 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Hang Nadim Batam melaporkan bahwa Kota Batam, Kepulauan Riau, tengah mengalami cuaca panas ekstrem dengan suhu tinggi dan kelembapan yang signifikan pada hari ini, Senin, 2 Juni 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan iklim global dan fenomena atmosfer lokal, yang meningkatkan risiko kesehatan bagi masyarakat.
Detail Cuaca Terkini:
Suhu: Mencapai 31–33°C, terasa seperti 37–40°C akibat kelembapan tinggi.
Kelembapan: Berkisar antara 70–90%, menyebabkan rasa gerah yang intens.
Indeks UV: Ekstrem (10–11), meningkatkan risiko sengatan panas dan kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.
Angin: Bertiup lemah dari arah barat daya dengan kecepatan 5–15 km/jam, kurang membantu mengurangi rasa panas.
Kualitas Udara: Kurang baik, sebagaimana dilaporkan BMKG pada 29 Mei 2025, dengan polusi udara yang dapat memperburuk kesehatan pernapasan, terutama di wilayah perkotaan seperti Batam.
Konteks Iklim dan Penyebab:
Menurut kajian BMKG dan laporan iklim global, Batam rentan terhadap panas ekstrem karena posisinya yang terkoneksi dengan Semenanjung Malaysia, yang sering terdampak gelombang panas Asia Selatan. Data dari World Weather Attribution (WWA) dan Climate Central mencatat bahwa perubahan iklim akibat aktivitas manusia telah menambah 41 hari panas berbahaya secara global pada 2024, dengan suhu global melebihi 1,5°C di atas rata-rata pra-industri. Kondisi ini meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang panas di wilayah seperti Batam.
Pada Mei 2025, BMKG juga mencatat bahwa meskipun musim kemarau telah dimulai, interaksi suhu permukaan laut dan kelembapan tinggi menyebabkan cuaca ekstrem, termasuk panas yang tidak biasa di Batam. Fenomena La Niña yang terjadi sejak Januari 2025 ternyata tidak cukup mendinginkan suhu global, dengan Januari 2025 tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah.
Peringatan dan Dampak:
BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait risiko kesehatan akibat cuaca panas ekstrem, termasuk dehidrasi, sengatan panas, dan kelelahan panas, terutama bagi anak-anak, lansia, dan pekerja luar ruangan. Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa cuaca panas di Batam telah memengaruhi jamaah haji pada Mei 2025, dengan imbauan untuk menjaga hidrasi dan menghindari aktivitas berat di siang hari.
Selain itu, kualitas udara yang buruk di Batam, sebagaimana dilaporkan pada 29 Mei 2025, dapat memperparah masalah pernapasan. Masyarakat diimbau menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Rekomendasi untuk Masyarakat:
Jaga Hidrasi: Minum air putih secara rutin, minimal 2–3 liter per hari, untuk mencegah dehidrasi.
Hindari Paparan Matahari: Batasi aktivitas di luar ruangan antara pukul 10:00–16:00 WIB, gunakan pelindung seperti topi, payung, atau tabir surya dengan SPF tinggi.
Gunakan Masker: Lindungi saluran pernapasan dari polusi udara, terutama di wilayah perkotaan.
Pantau Kesehatan: Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala seperti pusing, mual, atau kelelahan berlebih akibat panas.
Imbauan Jangka Panjang:
Mengacu pada laporan global, perubahan iklim telah meningkatkan risiko cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas di Batam. Masyarakat dan pemerintah daerah didorong untuk mendukung upaya mitigasi iklim, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ruang hijau untuk menekan suhu perkotaan.