Batam, intuisi.net— Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup sehat dan seimbang kembali jadi pilihan utama, terutama bagi generasi muda. Tren baru yang disebut “mindful living” kini semakin populer di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Istilah “mindful living” berarti hidup dengan kesadaran penuh terhadap pola makan, aktivitas sehari-hari, bahkan cara menggunakan media sosial.
Ini bukan sekadar diet atau olahraga, melainkan dorongan untuk hidup lebih tenang, terhubung dengan diri sendiri, dan menghindari kebiasaan konsumsi yang tidak perlu.
Menurut survei terbaru dari platform gaya hidup UrbanMind, 68% responden berusia 20 sampai 35 tahun mengatakan lebih memilih menghabiskan waktu untuk meditasi, yoga, memasak makanan sehat, dan menikmati alam, daripada nongkrong di mall atau belanja online tanpa tujuan.
“Dulu kami ingin ikut tren fashion terbaru.
Sekarang, kami lebih fokus pada kesehatan mental dan fisik. Rasanya lebih tenang dan bermakna,” kata Intan Rahma, 27 tahun, seorang pekerja kreatif di Jakarta yang biasa melakukan digital detox setiap akhir pekan.
Tren ini juga memengaruhi bisnis.
Penjualan makanan sehat, studio yoga, dan produk ramah lingkungan meningkat signifikan sejak awal 2024. Banyak brand besar mulai menerapkan pendekatan ‘slow living’ dalam kampanyenya.
Ahli psikologi dari Universitas Indonesia, Dr. Andri Wijaya, menjelaskan perubahan ini dipicu oleh kelelahan mental akibat pandemi, tekanan media sosial, serta meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan secara menyeluruh.
“Generasi sekarang tidak hanya ingin sukses secara materi, tapi juga bahagia secara emosional.
Mereka mencari keseimbangan, bukan cuma kecepatan hidup,” katanya.
Dengan semakin tingginya minat pada gaya hidup yang sadar, mindfulness tampaknya bukan hanya tren sementara, tapi perubahan paradigma jangka panjang menuju kehidupan yang lebih sehat, sadar, dan berkelanjutan.