Intuisi.net – Paspor Singapura kembali mempertahankan gelar sebagai paspor terkuat di dunia menurut Henley Passport Index 2025, yang dirilis oleh firma kewarganegaraan dan residensi global Henley & Partners pada 29 Juli 2025. Dengan akses bebas visa ke 193 dari total 227 destinasi global, paspor Singapura tetap menjadi yang terdepan dalam memfasilitasi mobilitas internasional bagi warganya.
Meski tetap berada di posisi puncak, capaian ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan Henley Passport Index 2024, di mana Singapura berbagi posisi pertama dengan lima negara lain—Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Spanyol—dengan akses bebas visa ke 194 destinasi.
Pada tahun ini, Jepang dan Korea Selatan menempati peringkat kedua secara bersamaan, masing-masing dengan akses bebas visa ke 190 destinasi.Peringkat ketiga diisi oleh tujuh negara Eropa, yaitu Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, dan Spanyol, yang masing-masing memiliki akses bebas visa ke 189 destinasi. Sementara itu, Austria, Belgia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, dan Swedia berada di peringkat keempat dengan 188 destinasi, diikuti oleh Yunani, Selandia Baru, dan Swiss di peringkat kelima dengan 187 destinasi.
Metodologi Henley Passport Index
Henley Passport Index merupakan peringkat otoritatif yang mengukur kekuatan paspor global berdasarkan jumlah destinasi yang dapat diakses tanpa memerlukan visa terlebih dahulu. Indeks ini memanfaatkan data eksklusif dari International Air Transport Association (IATA), yang memiliki basis data informasi perjalanan terbesar dan paling akurat di dunia. Data ini diperkaya dengan penelitian mendalam oleh tim Henley & Partners, dan peringkat diperbarui setiap bulan untuk mencerminkan perubahan kebijakan visa global.
Skor paspor dihitung berdasarkan akses masuk tanpa visa. Jika pemegang paspor dapat memasuki suatu negara tanpa visa, dengan visa on arrival (VOA), izin kunjungan, atau electronic travel authorization (ETA), destinasi tersebut diberi skor 1. Sebaliknya, jika visa harus diperoleh sebelumnya, baik melalui e-Visa atau persetujuan pra-keberangkatan, destinasi tersebut diberi skor 0. Total skor akhir menentukan peringkat paspor suatu negara.
Tren Mobilitas Global dan Diplomasi Singapura
Keberhasilan Singapura dalam mempertahankan posisi teratas mencerminkan diplomasi strategis yang konsisten, hubungan ekonomi yang kuat, dan komitmen untuk memperluas perjanjian bebas visa. “Peringkat ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang bagaimana sebuah negara membangun kepercayaan dan konektivitas global,” kata Dr. Christian H. Kaelin, Ketua Henley & Partners dan pencipta konsep indeks paspor. “Singapura telah menunjukkan bahwa diplomasi proaktif dan negosiasi perjanjian timbal balik adalah kunci untuk meningkatkan mobilitas warganya.”
Di sisi lain, indeks ini juga menyoroti ketimpangan mobilitas global. Paspor Afghanistan tetap berada di peringkat terbawah, hanya memberikan akses bebas visa ke 25 destinasi. Kesenjangan antara paspor terkuat dan terlemah ini menjadi pengingat akan tantangan akses perjalanan yang dihadapi oleh warga negara dari negara-negara tertentu.
Kenaikan Peringkat India dan UEA
Henley Passport Index 2025 juga mencatat kenaikan signifikan dari beberapa negara. India melonjak delapan peringkat dari posisi 85 ke 77, dengan akses bebas visa ke 59 destinasi, termasuk destinasi populer seperti Malaysia, Maladewa, Thailand, dan Indonesia. Sementara itu, Uni Emirat Arab (UEA) mencatat kenaikan paling impresif dalam dekade terakhir, naik 32 peringkat ke posisi 10 dengan akses ke 185 destinasi, menjadikannya satu-satunya negara Arab di 10 besar.Implikasi bagi Mobilitas Global
Peringkat Henley Passport Index tidak hanya memengaruhi kemudahan perjalanan wisata, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap peluang bisnis, pendidikan, dan konektivitas keluarga. Paspor yang kuat memungkinkan warga negara untuk merencanakan perjalanan dengan lebih fleksibel, menghemat biaya dan waktu yang terkait dengan pengurusan visa.
“Paspor bukan lagi sekadar dokumen perjalanan; ini adalah cerminan pengaruh diplomatik dan hubungan internasional sebuah negara,” ujar Juerg Steffen, CEO Henley & Partners. “Di era ketidakpastian geopolitik, mobilitas strategis menjadi semakin penting bagi individu dan keluarga yang ingin mengoptimalkan peluang global mereka.”
Tentang Henley & Partners
Henley & Partners adalah pemimpin global dalam perencanaan residensi dan kewarganegaraan melalui investasi. Didirikan pada 1997, firma ini telah membantu ribuan individu dan keluarga kaya untuk mendapatkan residensi atau kewarganegaraan di berbagai negara melalui program investasi. Dengan data IATA sebagai dasar, Henley Passport Index telah menjadi alat referensi standar bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan individu yang ingin memahami dinamika mobilitas global.