Jakarta, intuisi.net – Setelah tamat dari bangku sekolah menengah atas, siswa-siswi di seluruh Indonesia berdiri di persimpangan mimpi, memandang ke berbagai arah untuk mengejar cita-cita. Ada yang memilih melanjutkan ke universitas ternama, ada pula yang berlayar ke dunia kerja, namun bagi sebagian, jalan menuju profesi spesifik seperti pelaut menjadi panggilan hati. Di tengah keresahan itu, tiga siswa berbakat dari SMA Negeri 3, termasuk seorang siswi bernama Marsya, tengah menjalani proses seleksi untuk memasuki Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
STIP, yang terletak di Jakarta dan dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan maritim ternama di Indonesia, menawarkan fasilitas modern dan kurikulum unggul untuk membentuk generasi pelaut profesional. Saat ini, Marsya dan dua teman laki-lakinya dari SMA Negeri 3 sedang mengikuti test demi test, dengan Marsya kini mencapai tahap Tes Kesamaptaan Jasmani (Samapta) setelah berhasil melewati psikotest dan wawancara.
Proses seleksi meliputi pendaftaran online, pengumpulan dokumen, Tes Kompetensi Dasar (SKD), tes kesehatan dan fisik, serta menunggu pengumuman hasil seleksi. Proses seleksi STIP secara singkat meliputi pendaftaran online melalui situs resmi, tes wawasan dan intelegensi, pemeriksaan kesehatan, dan daftar ulang bagi yang lulus.
Marsya, yang memulai perjuangan dengan berangkat dari Batam menuju Jakarta, menempuh perjalanan panjang untuk mewujudkan mimpinya, didukung oleh latihan fisik intens yang dilatih langsung oleh Jerry, orang tuanya, untuk mempersiapkan dirinya menghadapi standar ketat STIP, termasuk tahap Samapta. Marsya, salah satu siswi berprestasi dari SMA Negeri 3 Batam, berbagi perasaannya, “Saya fokus menjalani setiap tes dengan sebaik mungkin, termasuk Samapta ini setelah psikotest dan wawancara, untuk mewujudkan impian jadi pelaut profesional dan membanggakan keluarga. Perjalanan dari Batam ke Jakarta dan latihan fisik bersama ayah saya, Jerry, memberi saya kekuatan tambahan.”
Dukungan juga datang dari Jerry, yang menyatakan, “Saya bangga melihat anak saya berjuang dari Batam ke Jakarta dan memilih STIP untuk mengejar mimpinya menjadi pelaut. Dukungan keluarga, termasuk melatih fisiknya, akan selalu ada untuk membantunya sukses,” ujar Jerry dengan penuh haru.
Lulusan STIP memiliki peluang menduduki profesi bergengsi seperti Nakhoda (Kapten Kapal), Perwira Teknika, Inspektur Keselamatan, atau bahkan pengelola pelabuhan.
Semoga perjalanan Marsya dan teman-temannya di STIP menjadi langkah awal menuju karir gemilang di industri maritim Indonesia.